Bagi desainer, warna adalah mata dunia. Warna adalah salah satu elemen utama dalam desain. Desain biasa diaplikasikan dalam bentuk cetakan (printed matter) dan tampilan digital. Nah, apakah kita sebagai desainer sudah paham betul apa bedanya file yang kita siapkan untuk keperluan cetak dan digital?

Dalam dunia desain ada 2 macam model warna yaitu CMYK dan RGB. Apa saja perbedaan antara kedua model warna tersebut serta hubungannya dalam membuat desain? Nah berikut adalah perbedannya:

Unsur warna CMYK:

CMYK merupakan 4 warna subtractive yang digunakan untuk mencetak dan keperluan tinta. Keempat warna tersebut yaitu C-yan, M-agenta,Y-ellow, dan Key (black). CMYK adalah sebuah model warna yang umum dipergunakan dalam pencetakan berwarna.

Dalam proses pencetakan gambar sedikitnya ada 4 warna (CMYK), sehingga tercapai warna gambar yang relatif sempurna. CMYK disebut juga sebagai Warna Proses.

Kenapa warna black menjadi warna Key? Sebab menurut teori warna, huruf K dari singkatan Key itu berarti warna kunci, sehingga tanpanya warna jadi tidak lengkap, ketika warna C, M, dan Y dicampur, maka akan didapatkan warna Black.

CMYK memiliki minimum resolusi 300* dpi (dots per inch).

Unsur warna RBG:

RGB merupakan 3 warna additive yang digunakan untuk display monitor seperti TV, komputer, web, smartphone dan scanner. Ketiga warna tersebut yaitu R-ed, G-reen, dan B-lue. RGB disebut additive color atau bahasa lainnya warna pencahayaan.

Warna RGB ditampilkan selalu terang dan menyenangkan, namun tampilan warna RGB akan maksimal bila didukung dengan komputer yang memiliki graphic card yang bagus serta monitor LCD.

RGB memiliki minimum resolusi 72 ppi (pixel per inchi).

Bagi seorang desainer grafis ataupun yang berkecimpung di dunia printing, perhatikan selalu tujuan output yang ingin dihasilkan.

Jika ingin mencetak hasil desain ataupun gambar, pastikan warna dari final desain/gambar dikomputer yang semula RGB diubah menjadi CMYK, agar warna hasil cetak desain yang didapatkan maksimal. Jangan lupa perhatikan selalu minimun resolusi desain/gambar untuk mendapatkan kualitas hasil yang sempurna.

Saat file mau di cetak, pastikan file disimpan dalam format CMYK untuk menghindari perubahan warna yang signifikan. Selain itu, pastikan juga file sudah dalam format PDF (ekstensi .pdf) agar proses pencetakan lebih cepat dan menghindari susunan grafis pada file menjadi berantakan.

Dalam dunia cetak, dikenal juga warna-warna tambahan yang secara khusus digunakan untuk meningkatkan kualitas warna cetak. Warna-warna khusus tersebut adalah Oranye, Hijau, Ungu, Gold dan Silver. Menyenangkan sekali bila kita dapat mengeksplorasi warna-warna tersebut dalam karya kita.

Sumber: https://jakartacopy.co.id/2018/12/10/cmyk-vs-rgb-apa-sih-perbedaannya/